Pahlawan adalah sebutan untuk seseorang yang banyak berjasa untuk kehidupan banyak orang. Lalu, siapa sajakah pahlawan itu? Setiap tanggal 17 Agustu, kita sebagai warga Negara Indonesia selalu memperingati hari Kemerdekaan untuk mengenang jasa para pahlawan. Pahlawan di sini berarti orang-orang yang berjuang dan berkorban jiwa, raga dan harta benda demi kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah, baik mereka yang telah gugur di medan perang, maupun yang masih hidup hingga kini. Jasa mereka akan selalu dikenang dan dihargai oleh seluruh bangsa Indonesia dengan adanya peringatan Hari Kemerdekaan yang selalu diadakan setiap tanggal 17 Agustus.
Pada jaman sekarang, arti pahlawan tidak hanya dipakai untuk orang-orang yang berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan bangsa, namun kata pahlawan saat ini memiliki arti yang lebih luas. Anda tentu sudah mengenal istilah ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ yang tidak lain adalah sosok seorang Guru. Mereka mengabdikan diri mereka untuk mendidik anak muridnya agar menjadi orang-orang yang berilmu dan berguna bagi nusa dan bangsa ketika dewasa kelak.
Tidak hanya guru yang bisa disebut sebagai seorang pahlawan. Di era yang sekarang ini banyak sekali dijumpai di acara televisi maupun media massa yang menghadirkan sosok luar biasa yang bisa menjadi inspirasi banyak orang. Orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, tanpa disuruh, dan tanpa imbalan. Mereka contohnya seperti : seorang dokter yang datang ke pelosok desa untuk mengobati berbagai penyakit orang-orang desa yang jauh dari jangkauan rumah sakit, seorang yang mendedikasikan dirinya untuk lingkungan bersih dan sehat, dan masih banyak lagi contoh pahlawan yang lain.
Namun, di benak saya selalu terpikir 1 nama yang tidak pernah disebut sebagai pahlawan, namun dialah pahlawan yang sesungguhnya. Siapakah ia? Dia adalah sesosok wanita yang dianggap lemah dan lembut, namun pada dasarnya ia merupakan sosok yang sangat kuat, lebih kuat dari apapun di dunia ini. Ya, dialah seorang ibu. Dia merupakan sosok yang tidak boleh dianggap remeh oleh siapapun.
Seringkali kaum pria menganggap bahwa wanita adalah sosok yang lemah. Tapi, tidak sadarkah ia kalau dia bisa menjadi besar, kuat dan berkuasa berkat siapa? Ya, tidak lain adalah berkat jasa seorang yang ia anggap lemah tersebut. Pernahkah kaum pria membayangkan rasanya 9 bulan mengandung? Membawa beban di dalam perutnya yang semakin hari semakin besar kemana saja, badan terasa sakit semua, kaki membengkak, mual-mual, dan lain sebagainya. Dan setelah itu ia harus berjuang dengan taruhan nyawa saat melahirkan sang buah hati. Tak sedikit seorang ibu yang menghembuskan nafas terakhirnya ketika selesai melahirkan akibat pendarahan. Bahkan tak jarang pula yang memilih untuk tetap melahirkan bayinya meski memiliki resiko tinggi terhadap dirinya.
Seorang ibu tidak pernah memikirkan apapun resiko saat melahirkan. Karena yang ia inginkan hanya melihat sang buah hati terlahir sempurna ke dunia dan bisa menikmati indahnya dunia meski kadang ia harus kehilangan nyawanya sekalipun.
Sebagian ibu kadang masih harus mengalami hal yang sangat pahit tatkala melihat sang buah hati yang ia nanti-nantikan kehadirannya selama 9 bulan lamanya lahir dalam keadaan tidak sempurna. Seorang ibu pasti sangat pilu hatinya, mungkin serasa dicabik-cabik. Ia lebih rela menggantikan kondisi anaknya yang tidak sempurna dengan dirinya sendiri. Karena ia ingin anak yang ia lahirkan tersebut nantinya bisa menjalani kehidupan dengan normal dan menjadi kebanggaan bagi dirinya.
Seorang ibu tetap menerima apapun kondisi anaknya. Betapapun kecewanya ia, namun rasa cinta kasihnya mampu menggantikan kekecewaan itu dengan rasa syukur karena Allah telah memberikan anugrah terindah berupa seorang bayi mungil yang amat dikasihinya. Bagaimanapun kondisi sang buah hati, seorang ibu akan tetap merawat, menjaga, dan membesarkannya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Tugas seorang ibu tak hanya mengandung dan melahirkan anaknya. Tak berhenti sampai di situ, setelah sang anak lahir, maka sang ibu harus menyusui anaknya hingga usia 2 tahun. Seorang ibu sejati tidak mempedulikan ia menjadi gemuk atau payudaranya menjadi kendor pasca melahirkan dan menyusui. Baginya, moment-moment seperti itu adalah moment yang paling berharga dalam hidupnya. Ia juga rela bangun tengah malam untuk memberikan air susunya agar buah hatinya kembali terlelap.
Seorang ibu tak akan pernah mengeluh capek dan bosan dalam hal mengasuh dan mengurus anaknya. Baginya, melihat canda riang anaknya merupakan hal yang paling membahagiakan dan tak ternilai harganya. Ia bisa menahan lapar, namun ia tidak bisa melihat anaknya kelaparan. Ketika sanga anak jatuh sakit, ia rela menggantikan rasa sakit yang diderita anaknya asal anaknya bisa sehat kembali. Ia rela menghadapai mara bahaya demi menyelamatkan sang buah hatinya. Dan di dalam setiap doanya pun tak lupa ia sematkan doa untuk kebahagiaan sang anak.
Sosok mana lagi yang lebih hebat dari seorang ibu? Ia tak pernah mendapatkan imbalan materi dari apa yang ia lakukan terhadap anaknya, karena jasa seorang ibu tak bisa ditukar dengan apapun sekalipun dengan berlian yang paling mahal. Ia juga tak membutuhkan tanda jasa atau penghargaan atas semua jerih payah dan pengorbanan yang telah ia berikan kepada anaknya. Karena hanya 1 hal dalam hidup yang ia inginkan. Ia hanya ingin melihat anaknya hidup dengan bahagia hingga akhir hayatnya.
Setelah membaca ulasan di atas, masihkah sobat menganggap bahwa wanita itu lemah, mudah menangis dan rapuh? Kalian salah besar jika beranggapan seperti itu. Wanita memang lembut, karena dengan kelembutan itulah ia membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang dan penuh kelembutan. Namun wanita bukanlah wanita lemah. Bahunya mampu menahan semua beban hidup, serta sandaran bagi buah hatinya. Seorang wanita diberikan kesabaran untuk merawat keluarganya tanpa keluh kesah. Wanita juga diberi perasaan yang halus dan penuh kasih untuk mencintai anak-anaknya. Walau terkadang hatinya sering tersakiti, maka Tuhan memberinya air mata untuk mencurahkan semua perasaannya. Dari rahimnya pun para pemimpin besar dan orang-orang hebat di dunia ini dilahirkan. Lalu, adakah sosok yang lebih hebat dari seorang ibu? Jawabannya tidak.
Sobat menambahwawasandanpengetahuan.blogspot.com yang saat ini masih memiliki ibu yang masih hidup, cintailah ibumu karena sesungguhnya ia sangat berarti bagimu. Tak ada satu manusia yang lebih berjasa padamu di dunia ini selain seorang ibu. Namun, apabila ibu sobat telah berpulang ke Rahmatullah, doakan ia selalu agar ia damai dan tersenyum melihatmu di alam sana. Semoga kita semua menjadi anak-anak yang berbakti kepada orang tua kita.
0 Response to "Pahlawan Masa Kini, Masa Depan, Hingga Akhir Hayat"
Post a Comment