Versi Asli Dongeng Anak-anak yang Mengerikan

Pernahkah anda membacakan dongeng untuk putra dan putri anda sebelum tidur? Tentu saja hal ini sering dilakukan oleh para orang tua. Anak-anak juga sangat menyukai cerita-cerita dalam dunia dongeng. Mereka akan mendengarkan dengan seksama ketika orang tua mereka bercerita hingga kemudian terlelap. Bahkan banyak anak yang memimpikan menjadi salah satu dari tokoh dongeng favoritnya. Namun, tahukah anda misteri di balik dongeng anak-anak tersebut? Versi yang beredar di masyarakat bukan merupakan versi asli atau versi yang sebenarnya. Lalu, bagaimana versi aslinya? Yuk lanjut dibaca…

1.    Snow White / Putri Salju
Cerita Snow White atau Putri Salju tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dongeng tentang seorang putri yang cantik jelita dengan ibu tiri yang iri dengan kecantikannya. Dalam cerita yang sering kita baca, sang Ratu (ibu tiri Putri Salju) merasa tidak rela kalau ada seorang pun yang menandingi kecantikannya. Ia selalu bertanya pada cermin ajaibnya siapa wanita yang paling cantik di dunia, sang cermin selalu menjawab bahwa Putri Salju lah yang paling cantik. Sang Ratu sungguh geram. Ia pun memerintahkan seseorang untuk membawa Putri Saju di hutan dan kemudian membunuhnya. Namun, sang pembunuh tidak tega melakukannya terhadap Putri Salju. Ia pun melepaskan Putri Salju dan membiarkannya hidup. Sebagai bukti bahwa ia telah menyelesaikan tugas sang ratu, si pembunuh membawa jantung rusa ke hadapan ratu, kemudian ratu pun memakan jantung itu dan berharap kecantikan putri salju berpindah padanya.
Kebohongan si pembunuh pun diketahui oleh sang ratu ketika ia menanyakan kepada cermin ajaib tentang siapa wanita tercantik di dunia, sang cermin tetap menjawab bahwa Putri Salju lah yang paling cantik. Sang ratu amat marah. Ia pun membuat apel beracun dan menyamar sebagai nenek tua. Putri Salju pun tewas setelah makan apel beracun tersebut. 7 kurcaci membuatkan peti kaca untuknya. Namun, berkat ciuman tulus dari seorang pangeran, Putri Salju dapat hidup kembali dan bahagia dengan pangeran.
Berbeda dengan versi aslinya. Setelah Putri Salju pindah ke istana, sang ratu diberi hukuman yang sangat kejam. Kedua kakinya dipasung menggunakan sepatu besi dan si ratu dipaksa menari sampai akhir hayatnya di hadapan Putri Salju.

2.    Cinderella dan Sepatu Kaca
Dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini sangat populer di kalangan anak-anak. Dongeng ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Cinderella dan sering dipanggil dengan panggilan Upik Abu. Dia tinggal bersama seorang ibu tiri dan dua saudari tirinya yang sangat jahat. Cinderella selalu disuruh menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Hingga pada suatu hari, sang pangeran dari sebuah kerajaan ingin mengadakan sebuah pesta di istana, semua boleh hadir. Pangeran ingin mencari calon istri. Semua gadis tak ingin ketinggalan acara tersebut, termasuk dua saudari tiri Cinderella. Ibu tiri Cinderella tak mengijinkannya datang ke istana. Cinderella pun sedih, karena semua gadis diberi kesempatan untuk datang ke istana dan bertemu dengan pangeran. Kemudian datanglah ibu peri. Dia memberikan Cinderella pakaian yang bagus, merubah labu jadi kereta kuda, dan merubah tikus jadi pengawal. Cinderella pun pergi ke istana, namun ia harus kembali sebelum jam 12 malam. Setibanya di istana, semua mata tertuju padanya, tak terkecuali pangeran. Ia sangat mengagumi kecantikan dan keanggunan Cinderella. Sang pangeran pun mengajaknya berdansa. Keduanya larut dalam suasana pesta, hingga membuat Cinderella lupa waktu. Ketika menyadari bahwa waktu sudah hampir pukul 12, ia pun segera pergi dan berlari meninggalkan istana. Saking terburu-burunya, satu sepatunya tertinggal. Sang pangeran pun kemudian mengerahkan pasukan untuk mencari siapa pemilik sepatu kaca itu. Dan barang siapa yang memiliki pasangannya, maka ia akan dijadikan istri pangeran. Semua gadis dibolehkan untuk mencoba sepatu kaca itu, tak terkecuali dua saudari tiri Cinderella.
Dalam versi aslinya, ketika sang pangeran mencari pemilik sepatu kaca, ibu tiri Cinderella berusaha sangat keras agar kedua anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. Satu anak kakinya kebesaran, hingga jari-jarinya harus dipotong agar muat. Yang satu lagi kakinya kekecilan, hingga kakinya digilas menggunakan roda gerobak kuda yang sangat berat. Dari kisah inilah kemudian muncul istilah ‘Pain for Beauty’, yang artinya biar sakit asal cantik. Namun, semua cara itu tidak berhasil karena sepatu kaca tetap tidak muat di kaki mereka.
Ketika sang pangeran mendapati bahwa pemilik sepatu yang sesungguhnya adalah Cinderella, maka ia amat sangat marah kepada ibu tiri dan dua saudari tiri Cinderella. Ia segera menyuruh burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata ibu tiri Cinderella hingga membuatnya menjadi buta, kemudian mengusirnya dan dua anaknya dari kota. Mereka bertiga akhirnya hidup terlunta-lunta menjadi pengemis yang tinggal di luar kota.

3.    Hansel & Gretel
Kisah Hansel and Gretel karya Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak.
Dalam versi dewasa (versi asli), Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh kedua orang tuanya yang psycho. Sang ayah sering mencambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu.
Kedua anak itu pun kemudian kabur dari rumah dan menemukan rumah yang terbuat dari kue, permen dan coklat di tengah hutan. Rumah itu ternyata milik seorang tukang sihir. Yang lebih mengejutkan, ternyata si tukang sihir adalah seorang kanibal yang suka memakan daging manusia.  Tukang sihir akhirnya membunuh kedua anak itu dan memakannya. Hansel dan Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme.

4.    Little Red Riding Hood (Gadis Berkerudung Merah)
Kisah tentang gadis berkerudung merah ini diangkat dari sebuah kisah nyata tentang penyerangan seekor serigala terhadap seorang anak perempuan berkerudung merah yang terjadi pada abad 18 di daerah Eropa. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang diberi tugas oleh orang tuanya untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit dan tinggal di hutan sendirian. Awalnya, ia disuruh oleh ibunya untuk pergi saat Shubuh, namun entah mengapa sang anak memutuskan pergi saat tengah malam. Di tengah perjalanan dia dikejar oleh serigala yang ingin memangsanya. Si anak berhasil lolos dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Hal yang mengejutkan dan tak diduga olehnya, ternyata ada seekor serigala yang telah memakan sang nenek dan bersembunyi di dalam rumah. Ketika si anak tiba, serigala segera menerkam dan menghabisi anak malang itu.
Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinked. Namun, karena versi aslinya terlalu mengerikan dan film ini dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang beredar saat ini. Jika tidak, mungkin anda akan muntah-muntah saat menontonnya.

5.    The Little Mermain (Putri Duyung)
Dongeng tentang Putri Duyung ini sangat populer di kalangan anak-anak. Manusia berwajah cantik dengan ekor ikan ini jatuh cinta dengan seorang pangeran yang berhasil ia selamatkan saat tenggelam di laut. Namun, dunia mereka berbeda.
Dalam versi aslinya, Ariel si Putri Duyung akhirnya bisa berubah wujud menjadi manusia dan bertemu dengan laki-laki pujaannya. Ia dibekali pisau yang terselip rapi di balik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya untuk membunuh orang yang mengetahui jati dirinya yang sebenarnya sebagai Putri Duyung. Ia harus membunuh orang tersebut untuk menyembunyikan jati dirinya dan keselamatan penghuni kerajaan Neptunus serta spesies Mermaid di dasar laut agar tidak diburu oleh manusia.
Di akhir kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya kepada sang pangeran bertepuk sebelah tangan, dan sang pangeran pergi meninggalkannya dan menikahi gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya.
Dari kisah inilah kemudian muncul istilah ‘Mermaid Tears’ atau air mata Putri Duyung. Ada seekor hewan laut yang diduga merupakan wujud asli dari Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan gambaran Putri Duyung. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan Sapi Laut atau Sea Cows dan disebut pula dengan nama Putri Duyung. Hewan ini seringkali terlihat mengeluarkan air mata dan dihubung-hubungkan dengan kisah Putri Duyung yang sedih karena cintanya berakhir dengan tragis.

Nah, sekarang sobat menambahwawasandanpengetahuan.blogspot.com sudah tau kan versi asli dari dongeng yang sering kita baca atau kita lihat di televisi. Cerita versi asli dan versi yang beredar di masyarakat sungguh sangat jauh berbeda. Tapi, dongeng tetaplah milik anak-anak dan harus disajikan pula sesuai dengan umur anak-anak. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah-kisah dongeng di atas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Versi Asli Dongeng Anak-anak yang Mengerikan"

Post a Comment