Komik Sindiran Tayangan Televisi di Indonesia Saat Ini, JLEEBB Banget!

Televisi merupakan salah satu hiburan masyarakat yang paling banyak diminati. Dari anak-anak hingga orang tua sangat gemar menonton televisi. Sehingga, hampir tidak ada rumah yang di dalamnya tidak terdapat televisi. Bahkan, dalam satu rumah bisa terdapat 2 hingga 3 televisi.

Tayangan televisi pun semakin beragam. Mulai dari sinetron, acara musik, reality show, talk show, infotainment, kuis, dan masih banyak lagi. Namun, tayangan televisi saat ini sepertinya sudah mulai melenceng dari kaidah moral dan etika masyarakat Indonesia. Banyak tayangan yang menampilkan adegan kekerasan, bullying, kata-kata yang kurang baik, hingga hal yang melanggar privasi.

Hal seperti ini tentunya mengundang keprihatinan serta kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama para orang tua. Karena banyak sekali anak-anak yang masih belum bisa menyaring apa yang mereka lihat dan mereka dengar menjadi mudah menirukan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Televisi seakan menjadi racun yang meracuni otak mereka yang masih polos.

Karena keprihatinan terhadap tayangan televisi yang makin hari semakin mengkhawatirkan tersebut, seorang komikus Indonesia, Arham Kendari menumpahkan keprihatinannya melalui sebuah komik sindiran yang menyentil tayangan televisi saat ini.

Berikut 7 komik karya Arham Kendari yang akan membuat kita tersadar tentang bagaimana kondisi pertelevisian Indonesia saat ini :

1. Merendahkan orang lain, demi duit yang direndahkan malah tertawa

2. Infotainment saat ini, terlalu dilebih-lebihkan

3. Menghina kekurangan orang lain hanya untuk membuat orang lain tertawa

4. Tindakan kekerasan dan bullying, mirisnya justru jadi bahan ketawaan

5. Saking total dan profesionalnya, sampai lupa batasan

6. Reality show yang disetting

7. Sangat memprihatinkan, miris banget

Kita harus bisa lebih memfilter acara apa saja yang layak untuk ditonton dan mana yang tidak, terlebih lagi untuk anak-anak. Jangan biarkan televisi meracuni otak anak kita.

Semoga tayangan-tayangan seperti ini bisa dihentikan dan diganti dengan tayangan-tayangan lain yang lebih bermanfaat dan bisa menjadi panutan banyak orang, seperti acara inspiratif, dakwah, dan acara-acara yang mendidik.