Tahu Nggak Sih, Saus Tomat dan Sambal Itu Ternyata Tidak Pakai Tomat dan Cabai Sama Sekali



Bersumber dari sebuah thread di kaskus.

Beberapa waktu yang lalu ramai pemberitaan tentang penggerebekan kepolisian Bandung yang menggerebek sebuah pabrik saus tomat dan sambal di kawasan Caringin Bandung. Saus tomat dan sambal yang diproduksi oleh pabrik tersebut mengandung zat kimia yang berbahaya. Bahkan yang mengejutkan, saus tomat dan sambal yang dihasilkan sama sekali tidak menggunakan bahan baku tomat dan cabai sama sekali.

POLISI memeriksa bahan baku saat melakukan penggerebekan pabrik saus sambal di Jln. Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung

“Sambal dan saus ini bahannya dari ampas tapioka (onggok) 27 kilogram, ekstrak bawang putih 3-4 kilogram, ekstrak cabai leoserin capsikum 0,5 ons, saksrin 50 gram, garam 4 kilogram, cuka 200 gram, pewarna sunset 1 ons, perwarna jenis ponceau satu sendok, potasium fospat 50 gram, dan bibit cairan tomat 0,5 ons,” sebutnya.

Jadi saus dan sambal ini, lanjut dia, tidak pakai cabai atau tomat sama sekali. Tapi pakai esens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai. Cara pembuatan saus dan sambal tersebut yakni dengan mencampur semua bahan dalam satu drum kemudian dilaruti air panas sebanyak 30 liter. Kemudian setelah itu diaduk.

“Setelah jadi, saus atau sambal tersebut kemudian dikemas dalam bungkus plastik yang sudah diberikan label dan cap serta ada tulisan bahan komposisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya,” katanya.

Dia menjelaskan, saus dan sambal itu dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di Kota Bandung dan di seluruh Jawa Barat. Pabrik ini sudah beroperasi selama 14 tahun. Dalam sehari, pabrik rumahan tersebut bisa membuat sambal dan saus palsu hingga 200 ton dengan keuntungan mencapai Rp 100 juta per harinya.

Diketahui:

Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)

Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia.

Potasium Fosfat

Salah satu dari tiga ortofosfat potasium.

Bentuk dasar tunggalnya adalah KH2PO4, terdiri dari kristal yang tidak berwarna, larut dalam air, meleleh pada suhu 253 derajat Celcius; digunakan dalam transduser sonar, modulasi optikal, obat, bubuk pengembang, dan larutan nutrisi; juga dikenal sebagai potasium asam fosfat, potasium dihidrogen fosfat (KDP), potasium difosfat, potasium ortofosfat. Bentuk dasar gandanya adalah K2HOP4, terdiri dari kristal putih yang larut dalam air; digunakan dalam obat, fermentasi, dan larutan nutrisi; juga dikenal sebagai potasium hidrogen fosfat, potasium monofosfat. Bentuk dasar tripelnya adalah K3PO4, merupakan bubuk putih yang bersifat higroskopis, larut dalam air, meleleh pada suhu 1340 derajat Celcius; digunakan untuk memurnikan bensin, untuk melembutkan air, dan untuk membuat sabun cair dan pupuk; juga dikenal sebagai potasium fosfat netral, tripotasium ortofosfat.
Itu di antaranya yang telah di sebutkan dalam pemberitaan.

Berita serupa

Quote:Pemilik Pabrik Saus Berbahan Kimia di Bandung Jadi Tersangka
Polrestabes Bandung akhirnya menetapkan Edi pemilik pabrik saus berbahan kimia berbahaya sebagai tersangka. Penetapan status ini menyusul penyidikan di lokasi pabrik di Caringin, Bandung Kulon, Bandung, Jawa Barat serta pemeriksaan barang bukti dan saksi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (28/1/2015), Senin 26 Januari silam polisi melakukan penggerebekan di sebuah industri rumahan pembuat saus yang diduga menggunakan bahan kimia berbahaya.

Saos tomat dan saos sambal palsu yang diamankan polisi

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan ribuan saus yang telah dikemas dalam plastik serta galon siap edar. Polisi juga menemukan sejumlah bahan kimia yang diduga dijadikan sebagai bahan pembuatan saus.

Dari hasil penyelidikan polisi, pembuatan saus-saus tersebut tidak menggunakan cabai, melainkan bahan kimia berbahaya termasuk pewarna tekstil.

Sementara itu, pascatutupnya pabrik milik Edi tersebut, saus-saus berbahaya itu mulai menghilang di pasaran. Seperti di Pasar Kosambi, Bandung. Meski demikian, polisi tetap akan mencari dan menarik seluruh produk saus berbahaya tersebut di tingkat distributor.

Mengerikan, bukan? Saus semacam inilah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat bawah karena harganya murah. Para pedagang kaki lima yang menjual bakso, mie ayam, cuanki, capcai, mie goreng, dan lain-lain adalah konsumen utama saus tomat dan sambal yang berbahaya itu. Di pasar-pasar tradisionil mudah ditemukan kedai yang menjual saus dan sambal isi ulang dalam kemasan plastik berkapasitas 1 kg. Pedagang kaki lima yang membelinya lalu memindahkannya ke dalam botol. Warnanya yang merah meriah menggoda konsumen untuk mencampurkannya ke dalam bakso atau mie ayam.

Jika dikonsumsi satu kali atau dua kali mungkin tidak terlihat efeknya, tetapi jika dikonsumsi dalam frekuensi yang sering dan dalam waktu yang lama, maka efeknya tentu sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satu penyakit yang mungkin timbul dari konsumsi zat kimia berbahaya adalah kanker.

Kalau kami di rumah biasanya setiap kali membeli bakso atau mie ayam biasanya minta dibungkus dan dimakan di rumah, kemudian untuk saosnya tidak menggunakan yang dari tempat beli bakso atau mie ayam akan tetapi dari saos bermerk yang ada di rumah.

Pengusaha yang memproduksi saus tomat dan sambal palsu mungkin hanya memikirkan untung besar saja, mereka tidak memikirkan (atau tidak peduli) bahaya penggunaan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Di sisi lain masyarakat kita tidak aware dengan dampak buruk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Mereka hanya mementingkan harga murah semata. Sudah saatnya masyarakat kita dieduksi untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Bagaimana dengan saos yang biasanya sobat konsumsi??


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tahu Nggak Sih, Saus Tomat dan Sambal Itu Ternyata Tidak Pakai Tomat dan Cabai Sama Sekali"

Post a Comment