Apa yang pertama kali muncul di benak kamu saat berbicara mengenai kehidupan anak seorang miliarder atau orang terkaya? Mungkin sebagian besar orang akan mengira bahwa mereka memiliki gaya hidup yang mewah dan bergelimang harta, tersedia berbagai fasilitas, pakaian mewah, punya kebiasaan berfoya-foya, serta bisa meikmati liburan mewah ke mana saja yang ia inginkan.
Ilustrasi gaya liburan orang kaya |
Ternyata tak semua orang kaya memiliki gaya hidup seperti itu. Seperti halnya yang dirasakan oleh putra dan putri Warren Buffett, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Semua hal yang umumnya dirasakan oleh kebanyakan dari orang-orang kaya itu justru tak dirasakan oleh putra-putri Warren Buffett.
Dilansir dari laman Business Insider, saat masyarakat pertama kali menyadari bahwa Peter Buffett adalah putra bungsu Warren Buffett, investor legendaris, mereka justru sangat terkejut.
"`Tapi kamu terlihat sangat normal` kata sebagian besar orang saat mengetahui diriku adalah putera orang terkaya ketiga dunia saat itu," kata Peter.
Dia mengaku wajar jika orang-orang tak percaya dirinya adalah anak putra miliarder. Hal itu lantaran dia dan kedua kakaknya dibesarkan dengan cara yang sederhana dan tak pernah diberikan kemewahan secara berlebihan oleh sang ayah.
Peter bahkan mengaku tak tahu apa pekerjaan sang ayah hingga ia menginjak usia dewasa.
"Tumbuh dewasa, kami tak pernah tahu apa pekerjaan ayah. Semuanya tampak misterius," kisahnya.
Warren Buffett salah satu orang terkaya |
Pertanyaan mengenai pekerjaan sang ayah mulai muncul saat sang kakak perempuan harus mengisi sebuah formulir dari sekolah. Dia mengisinya dengan pekerjaan sebagai `analisis keamanan`, itu karena ayahnya hanya bekerja di depan komputer dengan layar penuh angka-angka yang tak dipahaminya.
"Bagi anak kecil seperti kami saat itu, kami tak pernah paham maksud angka-angka di komputer? dan apa itu Bursa Saham New York, menjual, membeli, semuanya tak kami pahami," tutur Peter.
Buffett memang terkenal sebagai salah satu miliarder yang sederhana. Dia membangun rumah tangga yang normal, hingga bahkan para tetangga tak pernah menyangka bahwa Buffett adalah seorang miliarder.
"Saya jalan kaki ke sekolah negeri, bahkan guru bahasa Inggris saya sama dengan yang dimiliki ibu," katanya.
Butuh sekitar 25 tahun hingga akhirnya Peter mulai memahami apa pekerjaan sang ayah. Meski begitu, karena terbiasa hidup normal, dia sangat bahagia tidak tumbuh dengan manja di atas kekayaan milik sang ayah.
Buffett yang terkenal sederhana bahkan masih tinggal di rumah lamanya. Tak hanya itu, ia juga lebih memilih ponsel biasa dibandingkan smartphone.
Rumah sederhana milik Warren Buffett |
"Ayah kami sangat senang membaca. Jika Anda melintasi rumah kami, Anda tak akan menemukan perbedaan apapun dengan tempat tinggal kami pada 1965. Dia merupakan manusia yang konsisten dan itu sangat luar biasa," tandasnya.
Seperti itulah seharusnya anak-anak dididik. Meski orangtua mereka adalah orang terkaya sekalipun, namun penerapan hidup sederhana juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar anak tidak tumbuh menjadi manja dan bergantung pada kekayaan orangtua saja.
Sumber : Liputan6
0 Response to "Curhatan Putra Miliarder Tentang Bagaimana Rasanya Jadi Anak dari Orang Terkaya"
Post a Comment