Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan kepada pasangan suami istri dan harus dijaga dengan baik. Orang tua harus menerima bagaimanapun kondisi sang anak dan apapun jenis kelamin sang anak, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka harus sepenuh hati membesarkan anak-anak mereka, merawat, mendidik, dan memberikan mereka kasih sayang yang melimpah.
Namun, terkadang kesulitan ekonomi bisa membuat seseorang menjadi gelap mata. Seperti yang dilakukan oleh seorang ayah bernama Irshad Ahmed asal Pakistan yang diketahui telah menghabisi nyawa ketiga putrinya yang masih anak-anak.
Dikabarkan bahwa Irshad telah membunuh dua anak kembarnya bernama Chashman dan Aman yang berusia 7 tahun, serta Fiza yang masih berusia 5 tahun di rumahnya di daerah Chack Jumra, 135 mill sevelah utara Lahore pada minggu malam.
Sehari setelah peristiwa pembunuhan itu, sang istri, Shabana Naz baru mengetahuinya. Sebelumnya, Shabana disuruh oleh sang suami untuk mendatangi acara pernikahan di desa sebelah. Sang suami menyuruhnya untuk tidak membawa anak-anaknya. Namun, Shabana membawa anak bungsunya yang masih berusia 2 tahun karena merasa kasihan pada si bungsu.
Betapa terkejutnya ia sesampainya di rumah. Ia mendapati ketiga putrinya terbaring di atas tempat tidur mereka dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Sementara itu, sang suami tidak didapatinya di rumah.
Hal ini membuat dugaan bahwa pelaku pembunuhan terhadap ketiga buah hatinya itu adalah sang suami sendiri. Menurut Shabana, sebelum pembunuhan itu terjadi, Irshad sering mengatakan bahwa keluarga mereka akan kelaparan karena telah memiliki empat anak perempuan. Ia juga kerap mengancam akan membunuh anak-anaknya. Namun, para tetangga mengabaikan semua yang dikatakan oleh Shabana dan menganggap Irshad hanya bercanda.
Irshad juga pernah mengatakan kepada sang istri bahwa ia tidak ingin mendidik anak-anaknya dan tidak ingin membuang-buang uang untuk pendidikan mereka. Memiliki empat anak perempuan adalah masalah dalam keluarganya. Mereka semua tidak menguntungkan baginya.
Shabana juga mengatakan bahwa suaminya tidak pernah memberi anak mereka satu sen pun uang saku ketika mereka pergi sekolah. Semua biaya sekolah, uang seragam, buku, dan biaya lain, mereka dapatkan dari orang tua Shabana. Suaminya selalu mengatakan bahwa mereka semua akan mati kelaparan karena memiliki empat anak perempuan. Mereka semua butuh biaya yang besar untuk pendidikan, kemudian untuk pernikahan mereka. Dan ini menjadi beban bagi Irshad.
Setelah terjadinya peristiwa tragis ini, Shabana Naz memilih untuk mengamankan diri di rumah orang tua kandungnya. Sementara suaminya, Irshad sedang dilacak keberadaannya oleh polisi setempat yang juga menyelidiki lebih lanjut akan kasus pembunuhan ini.
Perbuatan seperti ini tidak selayaknya dilakukan oleh seorang ayah kandung. Bagaimanapun kondisi ekonomi keluarga dan jenis kelamin sang anak, lantas tidak bisa dijadikan alasan untuk menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Bagaimanapun juga, anak adalah anugrah dari Tuhan. Yakinlah bahwa setiap anak akan membawa berkah dan keberuntungan tersendiri dalam keluarga.
0 Response to "Ayah Habisi Nyawa Ketiga Putrinya Karena Tak Ingin Biayai Pendidikan"
Post a Comment