Terkadang di sekeliling kita seorang yang sedang fokus kuliah atau mondok di pesantren terganggu pikiran dan mentalnya disebabkan teman-teman sebayanya banyak yang sudah bergandengan tangan dengan pasangan halalnya masing-masing atau bahkan malah sudah menggondong anak-anaknya.
Tidak dipungkiri hal tersebut bisa menjadi sebuah momok dan beban psikis yang bikin galau antara merampungkan belajarnya atau meninggalkannya dan memilih rabi (nikah). Ada juga yang dengan modal nekad menggabungkan antara keduanya, kuliah sekaligus berstatus menikah.
Sabda Rasulullah Saw, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang islam (baik muslimin maupun muslimat)." (HR. Ibnu Majah)
Beliau juga bersabda, "Nikah itu sunnahku, dan barang siapa tidak suka akan sunnahku, maka dia bukanlah umatku." (HR. Baihaqi)
Menurut Ibnu Atha'ilah, "Separo dari tanda-tanda seseorang itu sedang menuruti hawa nafsunya ialah dia akan bersegera dalam menunaikan kebaikan-kebaikan yang bersifat sunnah, tetapi dia akan merasa malas dalam menunaikan perkara-perkara yang wajib." (al Hikam)
Allah 'azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi), "Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berdzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri beriman yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya." (HR. ath Thahawi)
Jadi, harus jeli membedakan mana yang wajib dan mana yang sunnah, serta cermati bahwa itu ajakan nafsu yang menjadikan malas dalam belajar atau merupakan panggilan Tuhan. Semua ada masanya dan telah diatur oleh Sang Sutradara. Tinggal bagaimana mensikapi dan mengikuti arah skenario-Nya.
Yakinlah bahwa skenario Tuhan itu indah....
Kelar Kuliah Nikahlah....
Semoga itu bisa menjadi rujukan anda untuk menentukan pilihan antara Menikah atau meneruskan mencari Ilmun (Kuliah) yang terkadang kita dibuat galau dengan persoalan itu, semoga bisa bermanfaat bagi anda, Terima kasih.
0 Response to "Bijaklah Menentukan Pilihan antara "Kuliah atau Menikah ?""
Post a Comment