Hari pertama ia berhasil menggergaji 40 batang kayu. Sang majikan sangat terkesan atas pekerjaannya dan berkata, “Bagus, bekerjalah seperti itu terus!.” Termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari ia bekerja lebih keras lagi, namun ia hanya bisa menyelesaikan 35 batang kayu. Pada hari ketiga ia berusaha bekerja lebih keras lagi dari sebelumnya, tetapi hanya 28 batang kayu yang bisa ia selesaikan. Hari hari berikutnya hasil pekerjaannya semakin berkurang.
“aku mungkin telah keilangan kekuatanku,”pikirnya. Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti atas apa yang telah terjadi.
“Kapan saat terakhir kau mengasah gergaji?” Tanya sang majikan
“Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya hanya sibuk dan fokus menggergaji.”Katanya.
“Mungkin kau perlu sedikit waktu untuk mengasah,” Saran dari sang majikan.
***
Kadang kehidupan kita tak ubahnya seperti si pemuda penggergaji kayu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai sedikit waktu untuk mengasah gergaji. Atau telah lupakah kita dengan cara mengasah agar tetap tajam? Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kesibukan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup.
Coba kamu ingat. Setelah menyelesaikan sekolah atau kuliah, kapan terakhir kali kita benar-benar membaca untuk belajar? Kapan terakhir kali kita menelaah berbagai referensi ilmu untuk satu kesimpulan? Kita lebih banyak merasa cukup dengan ilmu yang sudah didapat tanpa keinginan utuk mempelajari hal-hal baru. Sungguh, bila tidak ada waktu untuk mengasah maka kita akan tumpul dan kehilangan kreativitas.
0 Response to "Mengasah Ilmu Itu Sangat Diperlukan, Kenapa Demikian? Simak Cerita Mengasah Gergaji Yang Bisa Membuat Motivasi Untuk Kamu."
Post a Comment