Padahal karya sastra tidak hanya ada dalam sebuah karangan saja, bahkan di dalam drama ataupun musik, sastra masih tetap berlaku. Karena pada intinya drama juga memerlukan naskah, begitu juga dengan musik.
Mendengarkan musik, tentu tidak seru jika tak ada lagu di dalamnya. Nah, musik adalah sebuah pengantar atau pun pengiring sebuah lagu. Memang sih, banyak sekali lagu yang diciptakan untuk dinyanyikan. Tapi tahukah kamu bahwa di tiap tiap musik itu ada suatu makna sastra yang belum kaku ketahui.
Tidak usah panjang lebar, contohnya adalah lagu anak anak. Salah satunya adalah lagu balonku ada lima ciptaan AT Mahmud, lagu ini pasti sering kamu nyayika saat kamu kecil kan? Kadangkala pernah nggak sih kamu terpikir, bahwa kamu diberikan 5 balon seperti lagu tersebut? Yah, kalau kamu masih kecil pasti kamu akan merasa sangat senang sekali.
Seperti lirik lagu balonku ada lima itu sendiri “Balonku ada lima Rupa-rupa warnanya Hijau kuning kelabu Merah muda dan biru Meletus balon hijau Doooor! Hatiku sangat kacau Balonku tinggal empat Kupegang erat-erat”. Namun, awalnya kamu senang diberi balon, dan berakhir dengan kesehidan karena balon tersebut hilang satu. Sehingga kamu menjaga balon yang tersisa dengan baik agar tidak kehilangan lagi.
Lalu, apa kaitanya lagu balonku ada lima dengan sastra? Karena di lagu ini banyak sekali mengandung makna yang terdiri dari suku kata berupa sastra. Kamu bisa menemukan bait lagu yang mengandung suku kata yang sama, dan suku kata tersebut mengandung arti.
Jika kamu tidak percaya, bisa kamu teliti dari huruf vokal terakhir dari bait kata pertama, yaitu “Balonku ada lima” dan “Rupa rupa warnanya”. Nah dari lirik lagu tersebut dapat diketahui bahwa huruf vokal terakhir dari kata tersebut adalah “a”. Huruf a disana terdapat ekspresi gembira, karena saat menyebut a, otomatis posisi mulut terbuka.
Kemudian huruf vokal terakhir di kata selanjutnya, yaitu "kelabu" dan "biru", berubah menjadi u? Sementara sebelumnya ekspresi yang ter"baca" adalah kegembiraan. Ketika mengucapkan huruf u, seperti yang biasa kita lakukan, bibir menjadi manyun. Artinya, mengekspresikan kesedihan.
Lalu dibait ketiga huruf vokal yang terbentuk adalah “au” yang terdiri dari kata hijau dan kacau. Ekspresi yang tergambarkan adalah sakit. Karena kehilangan balon yang meletus. Dan yang terakhir adalah huruf vokal at, yang ada di bait terakhir dan berasal dari kata empat dan erat yang saat kita mengucapkan akhiran “t” seperti terhambat. Sehingga bisa ditemukan ekspresi berusaha , yaitu menahan semua balon yang tersisa agar tidak kehilangan lagi.
Itulah ekspresi sastra yang dapat kamu temukan dibalik lagu balonku ada lima. Jika kamu menetralisir sebaik mungkin, maka kamu akan menemukan sastra baru, bahkan hingga serumit mungkin, dan semoga artikel ini bermanfaat.
0 Response to "Wah, Ternyata Mulai dari Anak-anak Kita Sudah Diajarkan Sastra Lewat Lagu Ini Loh! Inilah Faktanya"
Post a Comment