Zaman Sudah Berganti, 4 Obat-obatan ini Beralih Fungsi

Sebelum berada pada masa sekarang, suatu benda pasti memiliki sejarah. Begitu pula dengan dunia kesehatan, termasuk obat-obatan yang ada di dalamnya.

Kamu pasti tak menyangka bahwa ada sebagian obat-obatan yang saat ini dipakai untuk mengobati penyakit A, ternyata di zaman dahulu obat tersebut sebenarnya digunakan untuk mengobati penyakit B. Suatu fakta yang menarik bukan?

Lantas obat-obatan apa saja yang beralih fungsi tersebut? Dilansir dari boldsky, berikut jawabannya.

Viagra

Viagra, pil biru ini populer untuk mengobati disfungsi ereksi pada saat ini. Selain itu viagra juga dipercaya dapat meningkatkan libido seksual. Namun tahukah kamu bahwa sebelumnya viagra digunakan untuk mengobati nyeri dada dan menurunkan tekanan darah tinggi?

Anestesi

Anestesi diberikan untuk membuat orang mati rasa dan tidak sadarkan diri selama operasi, sehingga mereka tidak akan merasa kesakitan. Sebelumnya pada masa lalu, anestesi sendiri diberikan untuk mengobati depresi dan membuat orang jadi lebih santai.

Botox

Botox populer untuk disuntikkan ke dalam kulit wajah demi menghilangkan kerutan dan garis halus di wajah. Namun di tahun 70-an, botox digunakan untuk mengobati beberapa penyakit otot serta mengembalikan pandangan mata agar terlihat normal.

Obat kumur

Obat kumur dulunya digunakan untuk mengobati penyakit atau infeksi menular seksual atau yang dikenal sebagai gonorrhoea. Bahkan juga digunakan untuk mengobati ketombe. Namun seiring perkembangan zaman, obat kumur digunakan untuk mengobati penyakit mulut serta membersihkan kuman di mulut.

Selain obat-obatan tersebut, soft drink juga mengalami evolusi lho. Jika saat ini soft drink digunakan untuk minuman, di masa lalu minuman ini bermanfaat untuk mengobati mereka yang kecanduan morfin.

Ya itulah tadi seputar perkembangan atau peraliahan fungsi obat-obatan yang terjadi pada dunia kesehatan. Semoga dengan sedikit ulasan di atas dapat memberi kita sedikit informasi mengenai fungsi asal dari obat-obatan tersebut. Sehingga kita bisa tidak salah pilih terhadap obat-obatan yang akan kita gunakan. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: