Binasanya Kaum Nabi Luth Akibat Dari Perbuatannya, Sungguh Azab Allah Terhadap Kaum Tersebut Sangat Keji

Nabi Luth adalah nabi yang ditugaskan Allah untuk memberikan peringatan kepada kaumnya untuk kembali kepada jalan yang benar yaitu diajak untuk hanya bertakwa kepada Allah. Kisahnya diceritakan kembali di dalam Al-Qur’an, bahwa kaum Luth adalah kaum yang dibinasakan dengan azab Allah yang keras karena perilaku seksual mereka yang menyimpang. Mereka banyak melakukan perbuatan homoseksual di tempat-tempat pertemuan mereka.



Kaum Luth adalah kaum yang telah mendustakan para rasul. Mereka tidak mau beriman dan bahkan mereka lebih memilih untuk menuruti hawa nafsunya saja dengan perbuatan keji dan mungkar.

Nabi Luth pun mengajak kaumnya untuk menikah dengan putri-putrinya, tetapi mereka tetap tidak mau dan tidak berhasrat kepada perempuan. Mereka memang kaum yang melampaui batas.

Asy-Syu’ara (26): 165-166.

“Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks), dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”

Setelah berulang kali diajak kepada jalan yang benar oleh nabi Luth dan mereka kaum Luth tetap tidak mau dan tetap dalam kesesatan yang nyata. Akhirnya Nabi Luth pun berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”

Lalu Allah mengirim utusannya yaitu para malaikat yang turun ke bumi dengan wujud sebagai manusia berjenis kelamin laki-laki yang sempurna rupa dan fisiknya.

Dan ketika para malaikat itu datang kepada Luth, dia merasa takut akan keselamatan tamunya tersebut.

Kaum nabi Luth pun berhasrat kepada para malaikat tersebut, tetapi dihalang-halangi oleh Nabi Luth dan berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Inilah putri-putri (negeri)ku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang pandai?”

Mereka menjawab, “Sesungguhnya engkau pasti tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu; dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami kehendaki.”

Nabi Luth berkata, “Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada Allah Yang Mahakuat (tentu aku akan lakukan).”

Para malaikat berkata, “Wahai Luth! Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah bersama keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?”

Lalu Allah menyelamatkan Nabi Luth, pengikutnya dan semua keluarganya, kecuali istrinya, yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tertinggal dan dibinasakan oleh-Nya.

Mereka (kaum Luth) di jungkir balikan dan dihujani dengan hujan batu.



Hud (11): 82

“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkir-balikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.”

Tidak ada satupun yang selamat atas kaum yang membangkang tersebut dan betapa buruk azab yang menimpa mereka.

Demikianlah akhir yang buruk yang menimpa kaum Luth yang berbuat kerusakan di muka bumi ini. Begitu banyak Allah membuat perumpamaan di dalam Al-Qur’an dan kita pun ternyata melaluinya begitu saja (tidak memperhatikan) dan tidak mau mengambil pelajaran.

An-Naml (27): 69


“Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di Bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.”

As-Sajdah (32): 26

“Dan tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka, betapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)?”



Kejadian pada masa lampau tersebut bisa saja terjadi lagi pada saat sekarang ini. Contohnya adalah kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau dikenal dengan singkatan LGBT. Bukankah kaum LGBT adalah kaum yang melakukan perbuatan keji dan menyimpang secara seksual juga? Bukankah kaum nabi Luth juga berbuat demikian?

Apakah mereka tidak mau mengambil pelajaran dari kaumnya nabi Luth? Atau apakah mereka tidak takut dengan penyakit yang mematikan yang belum ada obatnya, yaitu penyakit AIDS?

Ingatlah! Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Dan ingatlah! Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.

Kaum adalah kumpulan orang perorang yang secara bersama-sama dan atas kesadarannya sendiri untuk memilih perbuatan yang baik ataupun perbuatan yang buruk. Jika memilih perbuatan yang baik maka akan selamat di dunia maupun di akhirat. Dan jika memilih perbuatan sebaliknya, maka akan tersesat di dunia dengan azab yang pedih dan di akhirat nanti akan di balas dengan azab yang berlipat ganda besarnya.

Mari kita sama-sama saling mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran. Belum terlambat buat teman-teman LGBT untuk berhijrah ke arah yang lebih baik lagi dengan bertaubat meminta ampunan kepada Allah dan berjanji untuk meninggalkan dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan keji dan mungkar tersebut.

Ingatlah! Hidup di dunia ini hanya sekali. Isilah hidup dengan karya yang bermanfaat. Jadilah pemain yang mewarnai kehidupan ini dengan banyak perbuatan yang benar, yang baik dan yang bermanfaat dan bukan menjadi penonton yang hanya menuruti hawa nafsu binatang dan menonton tontonan yang tidak benar, tidak baik dan tidak bermanfaat dan penuh dengan dosa.

Jangan sampai Allah mengazab suatu kaum karena perbuatan orang perorangannya yang tidak mau berubah, bahkan bebal tidak mau diberi nasihat dan peringatan.

Maka benarlah firman Allah SWT:

Ar-Ra’d (13): 11.

“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

"Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: mengapa kamu tidak bertakwa?" Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semeta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas". Mereka menjawab: "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir" Luth berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu". (Luth berdoa): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan". Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu." [QS. Ash-Shu`arā' ayat 160-173]

"...dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya (yang beriman) kecuali istrinya (istri Nabi Luth); dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan), dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu." [QS. Al-A’raaf ayat 80-84].

Sungguh keji perbuatan kaum Nabi Luth. Dan azab yang di berikan padanya sebanding dengan perilaku yang mereka lakukan. Tapi mengapa kaum Nabi Luth terlahir kembali pada saat ini. Apakah mereka tidak takut akan azab Allah. Semoga mereka cepat bertobat, jika tidak azab Allah akan benar-benar menimpanya.

(Sumber: yesmuslim.blogspot.com)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Binasanya Kaum Nabi Luth Akibat Dari Perbuatannya, Sungguh Azab Allah Terhadap Kaum Tersebut Sangat Keji"

Post a Comment