Sebanyak 564 perempuan di Kota Batang, Jawa Tengah positif terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Hal ini dikatakan oleh Menteri Sosial Kabinet Kerja, Khofifah Indar Parawangsa. Yang lebih mengejutkan, lebih 90 persen dari perempuan penderita HIV/AIDS tersebut adalah perempuan berhijab.
Menurut mensos, setelah didata, para perempuan malang itu ternyata bukanlah wanita nakal semacam wanita penghibur atau pekerja seks. "Mereka itu ternyata adalah para ibu rumah tangga, perempuan solehah," kata Khofifah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 7 Juni 2014.
Kata Khofifah, setelah diteliti, para perempuan di Batang itu tertular penyakit HIV/AIDS dari suami mereka. "Jadi kalau suami punya istri solehah, maka suami juga harus soleh," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, Khofifah memastikan secara perlahan akan menutup tempat lokalisasi yang ada di Indonesia. Fokusnya di wilayah Jawa Timur. Karena sesuai dengan data Kementerian Sosial menyebutkan para pengungsi lokalisasi terbanyak di Indonesia adalah di Jawa Timur.
"Besok, saya akan menutup lokalisasi di Ponorogo," ujar Khofifah. Lokalisasi di Ponorogo, ungkap Khofifah, adalah lokalisasi ke-13 yang ditutup di Jawa Timur.
Sungguh sangat malang perempuan-perempuan yang menjadi korban dan harus menderita penyakit HIV/AIDS yang ditularkan oleh suaminya itu. Semoga usaha ibu menteri dalam upaya menutup tempat lokalisasi segera terlaksana dan dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Sehingga, tidak ada lagi perempuan-perempuan tak berdosa yang harus terinfeksi penyakit HIV/AIDS.
0 Response to "Ratusan Wanita Berhijab Terinfeksi HIV/AIDS, Lho Kok Bisa?"
Post a Comment